Sabtu, 07 November 2015

PESONA KOLAKA PESONA INDONESIA


BIDANG PROMOSI DAN PELAYANAN INFORMASI
DISBUDPAR KAB. KOLAKA

PULAU PADAMARANG











REPLIKA RUMAH ADAT MEKONGGA

    Rumah Adat Mekongga terletak ± 50 Km dari Bandara Sangia Ni Bendera. Rumah Adat Mekongga merupakan rumah adat suku mekongga yang diduplikasikan dari peninggalan Bokeo Latambaga. Lokasi rumah adat ditengah kota Kolaka dengan luas areal 2 Ha sangat strategis sebagai salah satu destinasi wisata di Kabupaten Kolaka. Hal ini karena berada tepat di pinggir pantai dekat pelabuhan Ferry Kolaka-Bajoe. Rumah adat ini juga tepat berdampingan dengan Mesjid Agung Khaerah Ummah Kolaka serta memiliki 10 miniatur rumah adat Kabupaten Kota di Sulawesi Tenggara yang berfungsi sebagai tempat istirahat tamu Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka. Bangunan induk merupakan tempat pameran peninggalan benda-benda bersejarah serta pelaksanaan prosesi upacara adat budaya Mekongga.







CAGAR BUDAYA MAKAM SANGIA NI BANDERA

    Cagar budaya Makam Sangia Ni Bandera yang terletak 30 Km dari Bandara Sangia Ni Bandera. Kompleks seluas 2 Ha ini merupakan kompleks pemakaman raja-raja Mekongga sejak abad ke 17. Salah satu raja yang dimakamkan dalam kompleks ini adalah Raja bernama La Dumaa dengan gelar Sangia Ni Bandera. Sangia Ni Bandera adalah raja Mekongga yang pertama memeluk agama Islam pada tahun 1697. Raja La Dumaa memperoleh gelar Sangia Ni Bandera setelah berhasil membantu Datu Luwu memenangkan peperangan dengan Belanda. Atas keberhasilannya maka Datu Luwu memberikan Bendera Merah Putih yang berisi dua kalimat syahadat yang bertuliskan dalam huruf Arab. Salah satu ciri khas dari cagar Budaya ini adalah masih berdirinya pohon-pohon besar yang berusia antara 100-500 tahun. selain itu, cagar Budaya ini juga unik karena ditengah-tengahnya terdapat sebuah guci peninggalan Sangia Ni Lulo (Ayah raja Sangia Ni Bnandera).keunikan guci ini adalah pada musim kemarau terisi air sebaliknya kering pada musim hujan. Masyarakat Mekongga percaya bahwa air yang terdapat dalam guci dapat digunakan untuk menyembuhkan segala macam penyakit.










PANTAI PANJANG PASIR PUTIH POTURUA

Pantai Poturua terletak hanya 15 Km dari Bandara Sangia Ni Bandera disebelah selatan Kabupaten Kolaka. Luas areal pantai kurang lebih 5,8 Ha. Pantai Poturua sangat mudah dijangkau menggunakan kendaraan roda 2 dan 4 karena terletak di jalur jalan negara. Poturua berarti “tempat tidur' dalam bahasa Mekongga. Nama ini berasal dari sejarah bahwa pantai Poturua merupakan tempat persinggahan dan menginap oleh pejalan kaki yang melakukan perjalanan baik ke arah mekongga maupun moronene.Nama lain dari Pantai Poturua adalah Watubangga yang berasal dari batu yang menyerupai perahu yang konon menurut masyarakat merupakan tempat terdamparnya perahu bajak laut.




PANTAI PASIR PUTIH TANJUNG MALAAHA







    Tanjung Malahaa terletak kurang lebih 77 Km dari bandara Sangia Ni Bandera ke arah utara dari dari Ibu Kota Kabupaten Kolaka.Tanjung malahaa identik dengan Keindahan alam pantai pasir putih dengan panjang kurang lebih 500 m yang mengelilingi pinggir panta. Didaerah ini juga terdapat terumbu karang yang dapat dijadikan wisata bawah laut. Para wisatawan dapat menikmati keindahan hamparan pasir putih dengan dukungan kegiatan yang bersifat hiburan, rekreasi pantai serta olahraga pantai.